Masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu medis holistik. Mungkin Anda mengira bahwa holistik diambil dari kata holy (suci) yang berarti penyembuhan holistik adalah penyembuhan suci dan supranatural. Bukan, holistik diambil dari kata whole (menyeluruh) atau dari pandangan holisme (dari bahasa Yunani ὅλος holos, yang artinya semua, keseluruhan, total) yaitu suatu pandangan bahwa semuanya di sistem alam semesta ini (sistem fisik, biologis, kimia, sosial, ekonomi, mental, bahasa, dll) tidak bisa ditentukan atau dijelaskan secara bagian-bagian terpisah saja, tapi dijelaskan secara keseluruhan.
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan Smuts di tahun 1926 dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an.
Saat ini, penyembuhan holistik sangat dikenal sebagai pendekatan terbaik untuk menyeimbangkan kehidupan dan kesehatan seseorang dengan cara menyatukan aspek fisik, mental, dan spiritualnya sebagai manusia yang utuh.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.
Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan alam.
Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
Plato juga pendukung pandangan holistik, menyarankan para dokter bahwa menghormati hubungan antara pikiran dan tubuh adalah sangat penting bagi kesehatan.
Pengobatan Allopathic atau allopathy (berasal dari Bahasa Yunani ἄλλος, állos, lain, berbeda, + πάϑος, páthos, menderita) adalah istilah yang diungkapkan pertama kali oleh Samuel Hahnemann, pendiri pengobatan homeopathy (salah satu disiplin ilmu holistik modern). Allopathy ditujukan pada pengobatan standar di awal abad 19 sampai sekarang, atau biasa disebut sebagai pengobatan medis konvensional atau pengobatan Barat (Western Medicine).
Di Amerika Serikat, pengobatan allopathy atau medis konvensional ditujukan pada disiplin ilmu dengan gelar Doctor of Medicine (DM).
CABANG MEDIS HOLISTIK
Disiplin ilmu medis holistik terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Medis Holistik Tradisional
Suatu teknik pengobatan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
Tapi di jaman sebelum adanya aliran allopathy (medis konvensional), gelar dokter adalah milik dari para praktisi holistik tradisional ini. Gelar dokter itupun akhirnya diambil alih oleh praktisi allopathy karena kelihaian “marketing” yang raksasa farmasi miliki dan menggeser paradigma masyarakat untuk lebih mempercayai allopathy dibandingkan holistik tradisional. Sebagai penggantinya, sebutan alternatif justru diberikan kepada pengobatan/penyembuhan holistik “awal”.
2. Medis Holistik Modern
Suatu teknik pengobatan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme. Medis holistik modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk medis holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of Osteopathy) di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath atau Dt (Danton) di awal nama.
Tapi perlu juga Anda ketahui bahwa tidak semua pengobatan alternatif adalah holistik. Jika suatu pengobatan alternatif tidak memandang permasalahan kesehatan secara menyeluruh, pengobatan tersebut berarti bukan pengobatan holistik.
Oh iya, saya perlu jelaskan juga bahwa jika maksud saya dengan menyembuhkan, itu artinya benar-benar menyembuhkan, bukan sekedar merawat saja. Menyembuhkan yang saya maksud di sini juga berarti dari sisi peran manusia dalam proses kesembuhan karena selain kebenaran bahwa Tuhanlah yang menyembuhkan, tapi kita juga harus ingat bahwa Tuhan memakai manusia juga dalam proses menyembuhkan.
Sebagai perumpamaan: Dalam pertanian, manusialah yang menabur, merawat, dan menuai. Tapi yang memberi pertumbuhan adalah Tuhan. Tapi dalam BAHASA umumnya (bukan bahasa religius), tindakan manusia dalam proses menabur, merawat, dan menuai tersebut adalah tindakan menumbuhkan karena TUJUANNYA adalah supaya tanaman yang ditanam itu TUMBUH dan bisa dipanen.
Saya harap ini bisa mencegah Anda salah paham dengan GAYA BAHASA saya yang selalu menyebutkan kata-kata menyembuhkan, supaya Anda tidak berkata dalam hati.. “Wah sombong sekali…memang siapa Anda kok bisa menyembuhkan? Yang menyembuhkan khan hanya Tuhan?!”
PERBEDAAN MEDIS KONVENSIONAL DENGAN HOLISTIK MODERN
Untuk membantu lebih dalam lagi, saya berikan juga beberapa perbedaan antara medis konvensional dengan medis holistik modern (bukan tradisional).
MEDIS KONVENSIONAL | MEDIS HOLISTIK MODERN |
Modern dan memakai teknologi canggih. Ditunjang uji ilmiah, tapi kurang ditunjang bukti KESEMBUHAN pasien. | Modern dan memakai teknologi canggih. Ditunjang uji ilmiah + ditunjang banyak bukti KESEMBUHAN pasien.(Inilah yang selalu tidak diperhatikan oleh masyarakat bahwa selain uji ilmiah, seharusnya ada bukti nyata dari kesaksian para pasien yang berhasil sembuh karena uji ilmiah bisa dimanipulasi, sedangkan realita tidak bisa dimanipulasi) |
Uji ilmiah lebih banyak dilakukan di dalam laboratorium. | Uji ilmiah dilakukan di dalam laboratorium dan di lapangan. (Perlu Anda sadari realita bahwa manusia tidak tinggal di dalam laboratorium, jadi diperlukan uji ilmiah di lapangan untuk menentukan validitas kebenaran suatu pengobatan. Habitat asli manusia bukan di dalam lab tapi di lingkungan bebas yang “penuh warna”). |
Mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi. | Tidak mengandalkan obat-obatan kimia dan operasi, tetapi alam dan teknologi. |
Memandang penyakit dan kondisi manusia secara terpisah. | Memandang penyakit dan kondisi manusia secara menyeluruh. |
Lebih cenderung menekan gejala. | Mengatasi akar penyakit dan gajalanya. |
Sintetis atau tidak alami. | Alami. |
BANYAK memiliki efek samping. | Hampir tanpa efek samping. Bahkan yang dikatakan efek samping sebenarnya reaksi awal atau proses penyembuhan. |
Untuk kasus berat biayanya sangat mahal. | Untuk kasus berat biayanya terjangkau bahkan bisa gratis (berlimpah di alam sekitar). |
Mengurangi atau menghilangkan gejala dengan cepat, tapi ada efek samping. | Mengurangi atau menghilangkan gejala dengan cepat bahkan di teknik tertentu bisa SANGAT cepat, hampir tanpa efek samping. |
Obatnya mencemari lingkungan. | Obatnya tidak mencemari lingkungan. |
Pengobatan tidak aman dikonsumsi dalam jangka panjang, apalagi untuk seumur hidup. | Pengobatan aman dikonsumsi dalam jangka panjang, juga aman untuk seumur hidup. |
MEMAKAI ALAM ATAU MERUSAK ALAM?
Ada yang bilang bahwa obat-obatan kimia khan juga berasal dari alam dan mengolah alam, terus kenapa dipermasalahkan?
Iya memang benar obat-obatan kimia itu dari alam. Kenapa dipermasalahkan adalah karena masalah output atau hasil akhirnya.
Suplemen alami dan herbal diolah dari alam. Tapi keduanya walapun sudah mengalami proses pengolahan oleh manusia, produk jadi olahan tersebut tidak merusak “rancangan” Tuhan atas materi asal yang dijadikan suplemen atau herbal. Unsur alam yang ada telah memiliki fungsi atau manfaat yang telah ditentukan Tuhan sebelumnya dan tinggal kita yang memanfaatkan alam tersebut sesuai dengan yang “dimaksudkan” Tuhan untuk kebaikan kita.
Contoh mengolah alam adalah pemanfaatan khasiat kelapa dengan membuat suplemen Virgin Coconut Oil, pemanfaatan khasiat omega-3 pada minyak ikan dengan ekstrak minyak ikan, pembuatan suplemen klorofil, pembuatan ekstrak bawang putih, dan sebagainya.
Lain halnya dengan obat-obatan kimia yang dibuat oleh manusia dengan cara pemisahan unsur molekul dari molekul aslinya (yang sebenarnya “menyeimbangkan”) sehingga “rancangan awal Tuhan” atas molekul tersebut jadi hilang. Ini adalah tindakan “salah kaprah” manusia yang katanya mengolah alam.
Contoh tindakan “salah kaprah”, terlalu memecah molekul asli yang sebenarnya untuk “menyeimbangkan” adalah pembuatan garam meja yang digembor-gemborkan mengandung yodium yang baik untuk kesehatan ternyata adalah garam berbahaya yang telah dipecah dari unsur garam aslinya. Garam yodium malah terbukti menyebabkan hipertensi, sedangkan garam laut asli yang “kita jauhi”, ternyata diciptakan oleh Tuhan untuk penyedap rasa yang nikmat dan baik untuk menyembuhkan berbagai masalah kesehatan.
Tindakan seperti ini sama saja dengan mengulangi sejarah awal kejatuhan manusia oleh Adam dan Hawa, ketika manusia ingin menjadi seperti Tuhan. Tindakan menggantikan alam ciptaan Tuhan dengan obat-obatan kimia dan lebih percaya pada cara manusia, sama saja dengan berkata (dalam tindakan, bukan dalam kata-kata), “Tuhan, saya lebih percaya dengan cara saya sendiri dibandingkan caramu dan ciptaanmu. Caramu kuno Tuhan.”
Benarkah cara Tuhan kuno?
Seratus persen tidak? Kami praktisi medis holistik modern telah mendapati bahwa penyembuhan yang tidak sekedar “back to nature” (kembali ke alam) tapi lebih dari itu, yaitu penyembuhan dengan “back to God’s design” (kembali ke rancangan Tuhan) membuat proses kesembuhan atas semua jenis penyakit adalah mungkin dan terjadi dalam jangka waktu yang sangat singkat.
Dalam medis holistik modern, kami memanfaatkan teknologi untuk mengelola dan meneliti alam. Alam telah dirancang sedemikian rupa oleh Pencipta dan sains kami terus-menerus berusaha untuk mengungkapkan rahasianya bagi kesehatan dan keseimbangan alam.
PENDAPAT PARA ILMUWAN, DOKTER, DAN PARA PAKAR TENTANG OBAT KIMIA
Pernyataan-pernyataan berikut ini perlu kita pertimbangkan, karena mereka adalah para dokter yang sudah mendapatkan pencerahan holistik dan dari latar belakang medisnya, tentu mereka SANGAT TAHU APA ITU OBAT-OBATAN KIMIA:
“Penyebab kebanyakan penyakit adalah pada obatan-obatan kimia beracun yang para dokter berikan dan yakini akan membawa kesembuhan.”
– Charles E. Page, M.D.
“Obat-obatan kimia bisa dikatakan tidak begitu penting karena sifatnya hanya menekan gejala penyakit.”
– Hans Kusche, M.D.
“Jika semua obat-obatan kimia diseluruh dunia dibuang ke laut, ini akan berakibat buruk bagi ikan-ikan tapi baik bagi manusia.”
– O.W. Holmes, (Prof. of Med. Harvard University)
“Pengobatan obat-obatan kimia meliputi tindakan pemberdayaan, bertindak seperti pengobatan bagi penyakit, tapi justru menghasilkan penyakit pada orang sehat. Materia medica sebenarnya hanya sekedar mengenai obat-obatan atau bahan dan larutan kimia yang dalam satu kata disebut dengan racun. Semua ini tidak cocok dengan tubuh vital dan menghasilkan penyakit ketika diberikan kepada makhluk hidup. Semuanya beracun.”
– R.T. TraIl, M.D., dalam ceramah dua setengah jamnya kepada para anggota kongres dan para dokter, dikemukakan di the Smithsonian Institute, Washington D.C.
“Tiap obat meningkatkan dan membuat komplikasi kondisi pasien.”
– Robert Henderson, M.D.
“Obat-obatan tidak pernah menyembuhkan penyakit. Mereka hanya menekan tanda bahaya alami tubuh ketika muncul masalah kesehatan. Racun kimia apapun yang dimasukkan dalam tubuh manusia harus segera dibereskan walaupun ia mengurangi gejala. Rasa sakit mungkin hilang, tapi tanpa disadari pasien malah makin parah kondisinya.”
– Daniel. H. Kress, M.D.
“Bagian terbesar dari semua penyakit kronis disebabkan dari obat-obatan kimia beracun yang menekan gejala-gejala penyakit akut.”
– Henry Lindlahr, M.D.
“Tiap dokter senior tahu bahwa kebanyakan penyakit tidak begitu terbantu dengan obat-obatan kimia.”
– Richard C. Cabot, M.D. (Mass. Gen. Hospital)
“Obat-obatan kimia hanyalah pereda, karena dibalik penyakit ada penyebabnya. Dan untuk penyebab inilah obat-obatan kimia tak pernah bisa menjangkaunya.”
– Wier Mitchel, M.D.
“Orang yang minum obat perlu pulih dua kali. Sekali untuk pulih dari penyakit dan satu lagi dari obat kimia itu sendiri.”
– William Osler, M.D.
“Praktek medis tidak memiliki filosofi atau akal sehat yang patut untuk direkomendasikan. Ketika sakit, tubuh sudah penuh dengan racun. Dengan minum obat-obatan kimia, tubuh makin penuh dengan racun, sehingga membuat kondisi makin susah untuk disembuhkan.”
– Elmer Lee, M.D., Past Vice President, Academy of Medicine.
“Perhitungan kami menunjukkan kira-kira empat setengah juta orang per tahun masuk rumah sakit diakibatkan karena efek samping obat. Lebih jauh lagi, rata-rata pasien rumah sakit memiliki sebanyak 30% kemungkinan, – tergantung berapa lama ia dirawat inap – , akan kembali lagi karena efek samping obat.”
– Milton Silverman, M.D. (Professor of Pharmacology, University of California)
“Untuk apa seorang pasien yang karena sakit kemudian menelan racun, atau menelan sesuatu yang bisa membuat orang sehat jadi tambah sakit.”
– L.F. Kebler, M.D.
“Perlunya mengajarkan umat manusia untuk tidak mengambil obat-obatan kimia merupakan tugas semua pihak yang tahu efek tidak menentu dan merusak dari pengobatan medis. Dan tidaklah lama lagi masa dimana sistem pengobatan medis akan ditinggalkan.”
– Charles Armbruster, M. D.
“Kita cenderung berpikir bahwa penyalahgunaan obat selalu di populasi pria dan dalam bentuk narkoba seperti heroin, kokain, dan mariyuana. Akan mengejutkan Anda jika tahu bahwa sebenarnya telah ada masalah yang jauh lebih besar lagi dibandingkan dugaan Anda karena telah ada jutaan wanita yang BERGANTUNG dengan obat-obatan kimia yang diresepkan oleh dokter.”
– Robert Mendelsohn, M.D
Mungkin Anda bertanya: “Tapi banyak kok orang yang sembuh pakai cara medis konvensional. Buktinya saya sendiri juga sembuh.”
Iya betul sekali. Memang banyak yang sembuh pakai cara medis konvensional. Nah, dari sini saya akan berikan pencerahan lagi:
- Yang disampaikan oleh para dokter holistik di atas adalah tentang obat kimia saja. Bukan tentang teknik konvensional secara keseluruhan. Para dokter tersebut dulunya adalah dokter konvensional, jadi mereka sangat paham apa itu obat kimia. Namun, setelah mereka mempelajari sains medis holistik, mereka pun tercerahkan dan sadar bahwa ada CARA LAIN yang lebih baik daripada obat-obatan kimia, bahkan hampir tanpa efek samping dan tidak merusak alam.
- Obat-obatan kimia yang dimaksudkan tidak bisa menyembuhkan akar penyakitnya. Ia hanya sekedar penghilang “RASA” sakit (jadi bukan menghilangkan penyebabnya).
- Kebanyakan kasus kesembuhan terjadi karena efek placebo, karena pasien yang “terpaksa” istirahat total, karena nutrisi dari makanan yang lebih bergizi selama perawatan, dan karena daya sembuh pasien itu sendiri (body self healing).
Nah, saya share lagi ke Anda apa yang dikatakan ilmuwan dunia yang sangat terkenal yaitu Thomas Alva Edison tentang pengobatan yang seharusnya:
“Dokter masa depan tidak lagi memberi obat, namun akan menempatkan kepentingan pasiennya dalam rangka bimbingan kemanusiaan, bimbingan pengaturan pola makan, dan mengenai penyebab serta pencegahan penyakit.”
– Thomas Alva Edison
Bahkan kedua Bapak Kedokteran Dunia, Sir William Osler, MD dan Hippocrates, juga mengatakan hal yang sama, menganjurkan kita untuk tidak mengandalkan obat kimia tapi memakai alam untuk pengobatan:
“Salah satu tugas utama seorang dokter adalah mendidik masyarakat untuk tidak mengambil obat kimia” – Sir William Osler, MD (Bapak Kedokteran Modern)
“Hendaklah makanan menjadi obatmu…” – Hippocrates (Bapak Kedokteran Masa Lampau)
PERBEDAAN PENGOBATAN ITU INDAH, TAPI KESALAHAN PENGOBATAN ITU BENCANA
Dalam dunia pengobatan terdapat berbagai macam aliran, apalagi alternatif. Aliran-aliran ini memiliki cara atau teknik pengobatan yang berbeda-beda, misal akupuntur memakai jarum, apitherapy memakai sengat lebah dan madu, naturopathy memakai herbal, ananopathy memanfaatkan Hukum Alam, allopathy (medis konvensional) memakai obat-obatan kimia dan operasi, reiki memakai energy Qi, dan sebagainya. Semua perbedaan cara pengobatan ini adalah indah karena tidak semua orang sudah pasti cocok dengan satu jenis pengobatan saja.
Namun, Anda juga perlu menyadari bahwa tidak semua perbedaan pengobatan itu bisa dibenarkan atau ditoleransi. Oleh karena dampak yang diakibatkannya, metode-metode tertentu tidak bisa dikategorikan lagi sebagai perbedaan, tapi lebih tepat sebagai kesalahan pengobatan.
Contoh beberapa kesalahan metode dan standar pengobatan yang HARUS DIKOREKSI dan DIGANTI yaitu:
- Amputasi kaki untuk gangren. Standarisasi ini harus diganti karena sudah ada beberapa metode lain yang terbukti ampuh, manjur, bahkan bisa sembuh total tanpa harus amputasi kaki. Coba bayangkan, bagaimana nasib Anda jika misalkan Anda tidak punya kaki lagi gara-gara amputasi? Apakah hidup Anda jadi lebih baik?
- Penetapan bahwa diabetes, HIV/AIDS, gagal ginjal, lupus, asma, dan penyakit lainnya tidak bisa disembuhkan. Sudah banyak metode-metode yang berhasil menyembuhkan banyak orang dari kasus-kasus ini. Coba Anda tanyakan ke diri sendiri, bagaimana nasib mereka yang divonis tidak bisa sembuh dari penyakit-penyakit ini? Apakah lebih baik nasibnya?
Dari sini mungkin Anda bertanya lagi: “Tapi kenapa 2 contoh di atas itu diajarkan di semua sekolah kedokteran dan diterapkan secara internasional?”
Tepat sekali. Itu karena mafia kesehatan yang tidak ingin kehilangan uangnya. Penyakit itu bisnis. Mereka akan kehilangan penghasilan besar jika pasien-pasiennya bisa sembuh total. Mereka mengandalkan penghasilan dari repeat order SEUMUR HIDUP.
Cengkeraman mafia kesehatan ini sudah terjadi ratusan tahun yang lalu, mulai dari penguasaan farmasi dan kemudian mengendalikan sekolah-sekolah kedokteran di seluruh dunia. Karena sudah ratusan tahun, jadi cengkeramannya sangat kuat sekali.
Ini bukan salah para dokter yang pernah belajar di sekolah kedokteran konvensional. Mereka juga korban dari doktrinasi yang telah “diarahkan” untuk membuat lebih kaya lagi para mafia kesehatan dibalik raksasa farmasi. Jadi bukan hanya masyarakat awam yang perlu diberikan pencerahan, tapi juga para dokter konvensional.
Sebenarnya masih banyak lagi yang ingin saya sampaikan, tapi sepertinya artikel ini sudah terlalu panjang. Saya akan memberikan pencerahan di lain kesempatan kepada Anda.
Semoga dari penjelasan-penjelasan di atas, Anda bisa memilih pengobatan yang tepat bagi Anda dan keluarga yang Anda cintai. Dan jika Anda seorang dokter atau tenaga medis lainnya, semoga Anda mengikuti jalan para dokter dan ilmuwan holistik di atas. Bukankah kedua Bapak Kedokteran juga memilih jalur holistik? Kenapa Anda sebagai anak-anaknya tidak mengikutinya? Jangan bandel lagi ya. Kasihan pasien-pasien Anda jika Anda tetap keras kepala.
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan), 18 Nov 2016