Sekarang saya akan membagikan ilmu medis holistik lain yang dikemukakan oleh Dr Robert O. Young dalam bukunya ”The PH Miracle” tentang asal-usul mikroba jahat. Hal ini berbeda dari biologi klasik yang diajarkan di berbagai sekolah kedokteran pada umumnya dan semoga bisa merubah pola pikir medis kita supaya berpikir lebih holistik (menyeluruh – tidak sempit).
Biologi klasik, berdasarkan hasil penelitian Louis Pasteur di akhir tahun 1800-an, mendasarkan ide bahwa penyakit muncul dari kuman yang menyerang tubuh dari luar. Akan tetapi, dalam penelitian Antoine Bechamp yang mencengangkan tapi diacuhkan oleh Pasteur, termasuk penelitian Gunther Enderlein, Claude Bernard, Virginia Livingstone-Wheeler, dan Gastone Naessens, mereka mengemukakan bahwa bakteri dan mikroorganisme jahat lain ternyata dapat berasal dari sel kita sendiri dalam sebuah lingkungan yang asam.
Paham milik Pasteur tentang “kuman udara” mungkin berkontribusi sedikit terhadap penyakit. Bertentangan dengan realita hidup yang ada, kuman-kuman udara ini sebenarnya tidak mutlak menjadi penyebab kita sakit. Efek-efek negatif kuman akan benar-benar terlihat jika memang lingkungan mendukungnya, yaitu tubuh kita yang “terpolusi”.
Memiliki Banyak Bentuk
Perlu Anda ketahui bahwa mikroba mampu dengan sangat cepat berubah bentuk dan fungsi. Bakteri dapat berubah menjadi ragi, ragi menjadi jamur, dan jamur menjadi cendawan. Ada elemen-elemen yang hidup secara bebas di dalam sel dan cairan tubuh, yang memiliki kapasitas untuk berevolusi menjadi suatu bentuk yang kompleks. Elemen-elemen ini dikenal sebagai microzymas (micro artinya kecil, dan zyma artinya makhluk) dan semua makhluk hidup memiliki microzyma dalam tubuhnya. Baik degenerasi dan regenerasi sama-sama berasal dari microzyma.
Semua sel berasal dari microzyma di awal pembentukannya. Dalam keadaan dan lingkungan yang sesuai, microzyma berevolusi menjadi bentuk kehidupan yang lebih kompleks, termasuk bakteri dan jamur. Ini seperti jalur dua arah, bakteri dapat berde-evolusi kembali menjadi microzyma. Semuanya dimulai dan diakhiri dengan microzyma. Apa yang terjadi di antaranya bergantung pada lingkungan.
Kemampuan mikroba untuk berevolusi, untuk berubah bentuk dan fungsi, bergantung pada lingkungan mereka, yang dikenal dengan pleomorfisme (pleo artinya banyak, dan morph artinya bentuk). Dr Robert O. Young mengemukakan teorinya bahwa sel darah merah melakukan hal yang serupa. Sel darah merah dapat berevolusi menjadi sel apapun yang diperlukan oleh tubuh, seperti misalnya sel tulang, sel otot, sel kulit, sel otak, sel hati, sel jantung, dan seterusnya. Dalam proses yang parallel, bakteri, jamur, ragi, dan cendawan adalah evolusi mengerikan dari sel yang sehat (termasuk sel darah merah, sel otak, dan sel hati).
Tahukah Anda lingkungan apa yang memungkinkan perubahan mengerikan mikroba dalam tubuh manusia? Jawabannya adalah keasaman. Microzyma tidak selalu menjadi bakteri dan bakteri tidak selalu berevolusi menjadi jamur, atau jamur menjadi cendawan karena proses tersebut memerlukan lingkungan yang asam. Organisme pleomorfis yang berbahaya tidak dapat berkembang di lingkungan yang sehat (basa).
Dalam penelitiannya yang memakai sebuah mikroskop canggih, perekam video, dan sebuah printer, Dr Young berhasil merekam evolusi organisme pleomorfis dari bakteri berbentuk batang (basil) menjadi spiral (cocci) dan dengan pasti menjadi ragi dan jamur dan cendawan – dan kembali lagi.
Percobaan dramatis telah membuktikan bahwa keberadaan transformasi yang demikian adalah mungkin. Sebagai contoh, satu jenis amoeba (sebuah organism bersel tunggal) memakan bakteri, dan jenis yang lain, amoeba disentri, memakan beras. Keduanya memiliki DNA yang unik yang membedakan bentuk mereka. Namun, suatu hal yang luar biasa terjadi jika Anda menukar pola makan mereka.
Mereka secara bertahap berubah memakan beras dan amoeba disentri memakan bakteri. Materi genetik mereka berubah! Mereka secara harafiah, saling bertukar. Hal tersebut membuktikan bahwa pleomorfisme jauh lebih hebat daripada sekedar seekor ulat menjadi kupu-kupu, dan jauh lebih fantastis karena hal tersebut terjadi dalam waktu yang relatif cepat, terkadang dalam hitungan detik.
Sehat dengan Perbaikan Nutrisi
Kondisi keasaman tubuh kita sangatlah dipengaruhi oleh apa yang kita konsumsi sehari-hari. Jika kita jauh lebih banyak dan rutin mengonsumsi hal-hal yang tidak sehat, maka kondisi tubuh kita akan asam. Dengan demikian, otomatis kita telah menyediakan lingkungan yang buruk bagi sel tubuh kita yang sehat, sehingga mereka pun berubah bentuk menjadi mikroba yang berbahaya.
Hal sebaliknya akan terjadi, yaitu jika kita secukupnya mengonsumsi suplemen dan lebih banyak mengonsumsi hal-hal yang sehat dengan rutin, maka mikroba jahat (yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri) bisa berubah bentuk menjadi sel sehat kembali. Kita dapat menyembuhkan diri kita sendiri dengan mengubah lingkungan di dalam tubuh kita. Dengan demikian, kuman yang berasal dari luar dan dalam diri kita sendiri, tidak akan memiki tempat untuk berkembang sehingga menjadi tidak berbahaya.
Healindonesia, Dt Awan (Andreas Hermawan), 6 Juli 2011
Referensi: THE PH MIRACLE, Robert O. Young dan Shelley Redford Young, terjemahan Indonesia, hal. 32-35