Jangan Hanya Berdoa dan Berharap Mujizat

Diterbitkan Dikategorikan dalam Artikel, Bible Study, Hope, Iman, Kesehatan, Mujizat, Pilihan Ditandai , , , Tak ada komentar pada Jangan Hanya Berdoa dan Berharap Mujizat

 

Apakah Anda sering sakit-sakitan atau saat ini sedang menderita sakit-penyakit yang susah untuk disembuhkan?

Apakah Anda divonis menderita penyakit yang tidak bisa disembuhkan?
Apakah Anda divonis tidak bisa bertahan lama?
Apakah Anda sudah berdoa, didoakan, bahkan ikut KKR tapi belum mendapatkan kesembuhan juga?
Atau mungkin yang sakit parah ini bukan Anda, tapi keluarga atau orang yang sangat Anda kasihi?
Jangan khawatir. Artikel-artikel di situs ini akan menjadi jawaban dari masalah kesehatan Anda. Tapi perlu diingat, saya tidak menjanjikan kesembuhan apapun setelah Anda membaca tulisan saya ini. Urusan apakah Anda nanti bisa sembuh atau tidak setelah mempraktekkan apa yang saya tulis, itu adalah antara Anda dengan Tuhan.
Saya percaya tiap sakit-penyakit yang “diijinkan” terjadi dalam hidup anak-anakNya, pasti ada maksud yang baik dari Tuhan untuk Anda sendiri, walaupun saat ini Anda “merasa” menderita.

Roma 8:28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Jadi, saya tidak boleh memaksa Tuhan harus menyembuhkan Anda. Tugas saya hanyalah membagikan ilmu kesehatan yang ilmiah dan alkitabiah kepada anak-anakNya.
Sudah suatu kebiasaan bahwa ketika sakit, kita berdoa kepada Tuhan memohon kesembuhan. Bahkan, sebagai suatu komunitas, kita berkumpul dan berdoa bersama-sama memohon kesembuhan bagi anggota yang sakit. Pergi ke KKR untuk mengharapkan mujizat kesembuhan juga tidak salah.
Kita memang mengharapkan mujizat tapi terkadang, mujizat itu tidak terjadi secara spontan atau langsung karena Tuhan memiliki rencana yang indah dibalik jawaban yang tidak “diharapkan” sebelumnya. Siapa tahu Tuhan tidak menjawabnya dengan kesembuhan spontan, tapi meminta Anda untuk melakukan tindakan medis, bertobat, dan merubah pola makan atau pola hidup Anda yang salah.

1 Timotius 5:23. Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.

Tidak adanya kesembuhan spontan/mujizat inipun terjadi pada Timotius, salah satu anak bimbingan Rasul Paulus dimana disebutkan dia sering sakit dan ada gangguan pencernaan. Paulus yang bisa melakukan mujizat kesembuhan, ternyata “tidak diijinkan” Tuhan untuk melakukan mujizat kepada muridnya sendiri.
Beberapa mujizat kesembuhan (bahkan membangkitkan orang mati) yang telah dilakukan Pulus:
1. Menyembuhkan Orang Lumpuh di Listra (Kisah 14:8-10).
2. Menghidupkan Eutikhus Yang Jatuh Dari Lantai Ketiga (Kisah 20:7-9).
3. Digigit Ular Beludak tetapi Tidak Apa-apa (Kisah 28:3-6)
4. Menyembuhkan Banyak Orang Sakit (Kisah 28:7-9)
Ini artinya ada “maksud” tersendiri dari Tuhan dalam kehidupan Timotius dalam hal kesehatan jasmani. Dan dalam sikap Hidup, Tuhan mengajarkan Timotius untuk “tidak manja rohani”.
Dari kasus Timotius, kita juga bisa belajar bahwa orang Kristen tidak boleh hanya mengandalkan mujizat kesembuhan, tapi juga harus melakukan tindakan medis seperti merubah kebiasaan hidup (“Janganlah lagi minum air saja…”) dan melakukan pengobatan medis (“tambahkanlah anggur sedikit…”).

Kurangnya Sains Pengobatan di Dalam Gereja

Nah, kalau Tuhan tidak menjawab melalui mujizat, tapi melalui pengobatan medis, apakah sekarang kita harus mengandalkan dokter?
Ada kecenderungan masyarakat bahwa kalau sakit ya harus ke dokter. Itu benar dan tidak saya salahkan. Memang kalau Anda sakit Anda musti berdoa DAN pergi memeriksakan diri ke dokter. Namun, menurut saya Tuhan tidak menghendaki Anda untuk sedikit-sedikit datang ke dokter jika sakit. Tuhan tidak ingin Anda memiliki karakter yang manja. Tuhan ingin Anda memiliki karakter yang dewasa dan sempurna seperti Kristus. Anda juga perlu tahu beberapa sains kesehatan karena menjaga tubuh (yang adalah Bait Suci Tuhan) adalah kewajiban Anda sendiri, bukan kewajiban dokter Anda. Anda bertanggung jawab terhadap kesehatan Anda sendiri, bukan dokter Anda.
“Tapi di Gereja jarang atau langka diajarkan tentang kesehatan dan pengobatan Pak.”
Ya, betul sekali. Untuk menjawab kebutuhan utama Anda akan pengajaran kesehatan dan pengobatan, dan yang tentunya ilmiah juga Alkitabiah, saya menuliskan artikel-artikel di situs ini khusus untuk Anda.
Tulisan saya ini tidak hanya untuk melindungi Anda dari sakit penyakit, tapi juga dari ajaran-ajaran kesehatan yang salah dan dari kejahatan mafia kesehatan. Semoga apa yang saya tulis ini bisa memenuhi kebutuhan Anda akan pengajaran kesehatan yang jarang atau langka diajarkan di Gereja.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *